Dipanggil Untuk Melayani

Dipanggil untuk melayani

Tahukah Anda bahwa semua orang percaya dipanggil untuk melayani? Namun, tidak semua dipanggil untuk melayani penuh waktu dan khusus di rumah Tuhan. Ada pula anak-anak Tuhan dipanggil di bidang-bidang umum yang berkaitan dengan kesejahteraan fisik dan sosial  masyarakat. 

Namun hal yang terpenting adalah bagaimana orang-orang percaya memahami panggilan mereka untuk memperkenalkan Kerajaan Allah dan nilai-nilai kebenaran telah di dalamnya.

Tuhan mengkhususkarn suku Lewi untuk pelayanan di kemah suci, mendukung pelayanan keimaman yang kepada dipercayakan kepada keluarga Harun. Oleh karena itu orang Lewi tidak dipersiapkan untuk berperang melainkan untuk memastikan pelayanan ritual kemah suci yang lebih diselenggarakan para imam dapat dilangsungkan dengan baik dan benar.

Pelayanan kaum Lewi diaturkan berdasarkan puak-puak mereka. Setiap puak memiliki tugas khusus dalam pengelolaan kemah suci dan segala perabotannya.

Pengaturan ini bertujuan agar penyelenggaraan pelayanan ibadah, justru terbantu olehnya.

Bangsa Israel pada masa itu memiliki tugas panggilan masing-masing, namun semua tugas tersebut dengan satu tujuan, yaitu agar mereka melayani dan menerima janji-janji Allah yang telah ditentukan sejak zaman Abraham.

Dalam kehidupan kita saat ini sebagai satu tubuh Kristus di suatu gereja ataupun sebagai orang Kristen secara umum panggilan kita adalah memperkenalkan nilai-nilai kebenaran pada dunia. 

Tidak ada batasan untuk menjalankan panggilan Tuhan itu, apakah kita di dunia bisnis, sosial-masyarakat ataupun gereja, panggilan kita sama yaitu menjadi saksi tentang kasih Allah bagi dunia dan Dia mau menyelamatkan kita.

Sebuah panggilan adalah sebuah reaksi, atas apa yang telah direncanakan TUHAN sejak awal dalam diri kita diciptakan.

Ayat Renungan
1 Tesalonika 4:1 (TB)

"Akhirnya, saudara-saudara, kami minta dan nasihatkan kamu dalam Tuhan Yesus: Kamu telah mendengar dari kami bagaimana kamu harus hidup supaya berkenan kepada Allah. Hal itu memang telah kamu turuti, tetapi baiklah kamu melakukannya lebih bersungguh-sungguh lagi."

Baca juga

Posting Komentar