Setia Dalam Perkara Kecil

setia dalam perkara kecil

Perikop di Lukas 16 mengenai setia dan benar dalam perkara yang kecil, lebih menyinggung soal uang. Tidak dapat kita sangkal bahwa uang penting bagi kehidupan kita. 

Ada sekelompok orang di Amerika yang mencoba hidup tanpa uang. ya bisa saja, tetapi dengan kondisi yang terbatas dan minim apalagi di jaman sekarang ini.

Tuhan Yesus meminta kita untuk belajar dengan mamon yang tidak jujur ini. Jika kita bisa setia untuk perkara uang (menurut Tuhan Yesus itu soal kecil), maka kitapun akan dipercayakan harta yang sesungguhnya (Luk. 16 :11). 

Harta yang sesungguhnya berbicara mengenai kekayaan Surgawi yang bersifat kekalan. Jika kita tidak bisa setia soal uang (hal penting untuk kita di dunia), bagaimana mungkin kita dipercayakan untuk setia soal harta Surgawi.

Contoh Yudas yang karena 30 keping uang perak, menghianati Tuhan Yesus dan akhirnya mati menggenaskan, bunuh diri.

Ada ujian untuk mengetahui tingkat kesetiaan kita soal uang. Ketika kita diberkati, akankah kita mengembalikan bagian Tuhan (perpuluhan) itu dan akankah kita menggunakannya untuk perkara-perkara yang benar dan berguna. 

Kita bertanggung jawab dengan berkat keuangan yang Tuhan berikan. Tuhan Yesus katakan kita tidak bisa mengabdi kepada dua tuan, kepada Allah dan kepada Mamon (Luk. 16:13).

Tuhan haruslah tetap yang terutama dalam hidup kita bukan Mamon.

Bila Roh Allah memimpin hidup kita, hidup kita pasti berubah.
Ayat Renungan
Lukas 16:10 (TB)

"Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar."

Baca juga

Posting Komentar