Tidak Pernah Terlambat

tidak pernah terlambat

Ketika kita melihat teman kita, rekan kita yang lebih diberkati atau lebih dahulu dipromosikan dari pada kita.

Renungan: Apa reaksi kita, apakah kita turut senang? Atau malah kita tidak suka dan cemburu selanjutnya kita malah jadi benci bukanlah sama orang itu. 

Kita merasa lebih hebat dari orang itu tetapi la justru dia yang dipromosikan perusahaan. Jika anak-anak Tuhan masih bersikap seperti itu, iri hati, maka kita tidak ada bedanya dari pada orang-orang yang belum percaya Tuhan.

Kitab Amsal mengatakan bahwa iri hati dapat membusukkan menepatinya tulang, artinya iri hati dan kebencian adalah pintu dimana kita mengundang penyakit datang menyerang kita. Raja Balak adalah gambaran dari sikap iri hati. Lihat bagiamana bencinya dia kepada Israel sehingga ia meminta Bileam yang mungkin pada zaman itu sama seperti seorang tukang tenung untuk mengutuk Israel. 

Tetapi justru Tuhan menukar  kutuk yang diharapkan Balak menjadi berkat yang keluar dari mulut Bileam. Sering kali apabila manusia sudah dikuasai oleh kebencian, maka sumpah serapah, perkataan kutuk keluar dari mulutnya.

Nah, iblis mengambil setiap kata-kata itu dan melaksanakannya. Manusia bisa berdusta atau mengingkari janji, tetapi Allah adalah setia kepada janji-janjiNya. Oleh sebab itu apa yang telah Tuhan tetapkan kepada Israel tidak dapat diubahkan atau dibatalkan oleh siapapun juga. Tuhan menetapkan berkat atas Israel, itulah isi Firman Tuhan.

Oleh sebab itu, kita harus menantikan waktu Tuhan yang terbaik atas kita. Tuhan tidak pernah terlambat atau terlalu cepat. la pasti melaksanakan FirmanNya untuk setiap orang yang tekun dalam menantikan Nya.

Manusia bisa berdusta atau mengingkari janji, tetapi Allah adalah setia kepada janji-janjiNya.
Ayat Renungan
Bilangan 23:19 (TB)

"Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya?."

Baca juga

Posting Komentar